Berita politik terkini matamatapolitik.com, politik identitas adalah sebuah cara mengumpulkan masyarakat dengan mengembangkan identitas bersama atau perasaan “kekitaan”. Cara pengumpulan suara dan kelompok ini kemudian dijadikan basis utama kolektivitas kelompok. Hal yang sebenarnya sudah dipakai bertahun-tahun dalam setiap pemilu, karena tidak dapat dipungkiri masyarakat dapat disatukan jika mempunyai sesuatu yang sama.
Namun, belakangan politik identitas ini dianggap membuat suasana menjelang pemilu, April 2019 semakin memanas. Kedua pasangan Capres dan Cawapres selalu membuat manuver politik identitas yang menjurus kepada SARA yang dikhawatirkan memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk itu, Ikatan Dai Aceh melalui Ketuanya, Tgk Marsyuddin Ishak di Banda Aceh, akhir bulan November mengundang kedua pasangan Capres dan Cawapres tes baca Al Qur”an. Tes rencana dilakukan di Mesjid Raya Baiturrahman, Aceh 15 Januari 2019. Tgk berharap, hasil tes baca Al Qur’an ini mengakhiri polemik tentang politik identitas. Tentu saja jika diasumsikan kedua pasangan Capres dan Cawapres lulus tes tersebut.
Tgk Marsyuddin menambahkan, bahwa tes baca AL Qur’an sudah diterapkan kepada seluruh calon legislatif DPRD Aceh dan DPRD seluruh kabupaten dan kotamadya di Aceh. Propinsi yang merupakan daerah istimewa ini sudah menerapkan hukum Islam dalam kehiupan sehari-hari, sehingga tes berlaku wajib bagi caleg mereka. Jika caleg tidak lulus tes maka mereka tidak mempunyai hak untuk maju pada pemilihan umum sebagai caleg dari partai.
KH Ma’ruf Amin sebagai Cawapres dari pasangan nomor urut 1 pada pemilihan presiden 2019, sudah menyatakan kesediaannya untuk menghadiri undangan tes baca Qur’an. Ma’ruf Amin selalu siap dengan tes baca Qur’an karena selalu membacanya setiap hari. Ma’ruf menyatakan, seperti dikutip oleh sumber matamatapolitik.com, akan mendiskusikan mengenai tes ini dengan Jokowi.
Sementara itu, berita politik terkini yang melansir pernyataan Tim Badan Pemenangan Prabowo – Sandi sebagai pasangan nomor urut dua, Minggu 30 Desember 2018, menyatakan tidak akan menghadiri undangan tes baca AL QUr’an. Menurut mereka, tes baca Al Qur’an kurang subtansif hubungannya dengan masalah bangsa yang seharusnya lebih fokus kepada bagaimana menyelesaikan masalah ekonomi. Tim BPN Prabowo – Sandi juga menyebutkan bahwa waktu tes berdekatan dengan debat Capres dan Cawapres yang diselenggarakan KPU dan harus disiapkan.
Akankah undangan dari Ikatan Dai Aceh ini terlaksana? Kita tunggu berita politik terkini matamata politik.com selanjutnya.