Bukan saja menurut pandangan islam, dalam ilmu kedokteran juga puasa sangat dianjurkan. Dengan berpuasa, organ dalam tubuh khususnya lambung bisa beristirahat seharian penuh dalam mengolah makanan. Anjuran berpuasa ini harus berdasarkan ketentuan, tidak boleh melebihi waktu yang ditetapkan. Begitupun juga dalam islam, jadwal buka puasa sudah ditentukan berdasarkan aturan yang berlaku, yakni tidak melebihi waktu maghrib.
Keterangan dalam Islam yang Menganjurkan Berbuka Puasa harus Disegerakan
Hadits Nabi yang menjelaskan bahwa berbuka puasa harus disegerakan, salah satunya adalah hadits dari Sahl bin Sa’ad ra. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (Mutafaqun ‘alaih).
Berdasarkan hadits tersebut, mungkin saja ada alasan tersendiri mengapa berbuka puasa harus disegerakan dan tidak boleh ditunda-tunda. Oleh karena itu, menjelang bulan puasa tahun ini, sebaiknya Anda mempunyai jadwal buka puasa sendiri yang telah disepakati oleh Kementrian Agama Republik Indonesia khususnya di wilayah Anda masing-masing.
Bahaya Menunda Berbuka Puasa Menurut Ilmu Kedokteran
Selain anjuran menyegerakan berbuka puasa di dalam ajaran islam, menurut ilmu kedokteran juga terdapat dampak negatifnya jika menunda berbuka puasa. Menurut pakar ahli kesehatan spesialis gizi, yakni dr. Johanes Casay Chandrawinata, MND, SpGK. Beliau menuturkan, ada beberapa masalah atau bahaya pada kesehatan yang ditimbulkan akibat menunda-nunda buka puasa.
Dampak negatif atau bahaya apa saja yang dimaksudkan? Yuk, kita simak sama-sama di bawah ini:
1. Kadar Gula darah Bisa Saja Turun Drastis (Hipoglikemia)
Dalam kondisi kesehatan yang normal, tubuh akan selalu menyeimbangkan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL. Karena, jika kadar gula darah menurun drastis, kemungkinan besar sistem organ di dalam tubuh tidak dapat berfungsi secara optimal. Jika pada biasanya (tidak puasa) tubuh mengolah makanan dan diproses hingga menghasilkan glukosa (sumber energi utama untuk otak). Lain halnya ketika puasa dan menunda-nunda untuk berbuka, dikhawatirkan kadar glukosa menurun dan mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi otak.
2. Kondisi Tubuh Drop
Selain berpengaruh pada kadar gula darah, gejala lainnya pun dapat muncul secara tiba-tiba, seperti halnya kelelahan, pusing, berkeringat, konsentrasi memburuk, lelah, sakit kepala, lemah melakukan aktivitas fisik, gemetar, dan jantung berdebar. Gejala-gejala tersebut akan muncul di sore hari sampai menjelang berbuka puasa. Jika Anda menunda berbuka puasa, maka kondisi kesehatan tubuh akan terganggu.
3. Terjadi Dehidrasi
Pasti hal ini sudah Anda pahami. Ketika puasa, otomatis seharian penuh tubuh tidak menerima asupan cairan. Apabila Anda menunda-nunda berbuka puasa, kemungkinan besar tubuh akan kekurangan cairan (dehidrasi). Bahayanya, akan terjadi disorientasi otak dan melemahkan fungsi organ secara keseluruhan. Ketika adzan maghrib berkumandang, sebaiknya Anda terlebih dahulu minum air putih atau jus buah-buahan lainnya. Menjelang tengah malam, usahakan perbanyak minum air putih supaya cairan yang dibutuhkan tubuh tercukupi.
4. Gastritis atau Asam Lambung
Kondisi ini bisa mempengaruhi kesehatan organ secara keseluruhan. Karena, fungsi lambung sebagai pengolah makananan, juga berfungsi sebagai penyalur sari makanan ke seluruh tubuh. Apabila lambung mengalami masalah, otomatis fungsinya tidak akan maksimal dan menyebabkan dampak negatif untuk kesehatan tubuh. Untuk menghindari gastritis atau asam lambung ini, Anda harus pastikan mengkonsumsi asupan mineral dan serat yang cukup selama berpuasa. Kemudian, tidak makan berlebihan apalagi mengonsumsi makanan yang sifatnya pedas dan asam.
Dari penjelasan tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa ada kaitannya anjuran menyegerakan berbuka puasa di dalam islam dengan ilmu kedokteran. Tidak lain, yaitu untuk menjaga kesehatan tubuh tetap prima. Itu artinya, Anda harus tahu dengan pasti jadwal buka puasa setiap harinya.